Tuesday, September 28

Midnight's Hum

Because I'm truly. Thought I'm deeply and goin' to madly. I love to love you. My whole heart. My everything. Sometimes I hate myself when I'm away from. you. Let me be your breath left. Let me be a beautiful part in your life. Let me be. Read more...

Tuesday, August 31

I Got Some From A Song

Now I know we said things. Maybe our relationship. Isn't as crazy as it seems.
Maybe that's what happens. When a tornado meets a volcano.
All I know is,
I love you too much. Don't you hear sincerity
in my voice when I talk? Told you this is my fault. Look me in the eyeball..
There will be no next time. I apologize. But your temper's just as bad
as mine is. I know you ever love somebody so much. But that was yesterday. Yesterday is over. It's a different day.


All I wanna know is..

"AM I STILL YOUR DIAMOND?"
Read more...

"Dan.."

Yang tertulis ini adalah maafku. Atas penahananku terhadapmu selama kau di sisi. Aku akan mengangguk ,jika seruanmu mengatakan aku untuk diam.
Aku tahu mereka adalah metamorfosa darimu. Aku hanya ingin beritahu bahwa aku tengah dipeluk gelap ,begitupun dengan suara hujan diiringi langit serak yang menjadi latarku. Kuciptakan sungai kecil yang mengalir deras di bawahnya, kuciptakan dari buliran-buliran air mataku. Andai engkau tahu.

Sadar bahwa hujan tak pernah mendengar. Sadar bahwa langit mustahil bertelinga. Maka ,di sinilah aku dan suaraku melebur. Tak ada yang mendengar aku mengerang sejadinya binatang yang terlempar tombak oleh sang pemburu. Tak ada yang mendengar aku terisak habis seperti ada yang mencengkram keras bulatnya hatiku. Sakit.Sakit ini ada di ulu jantung batin. Percuma hati borkomat-kamit dengan mencaci realita yang hina ini.

Hidup telah membawaku berkelana jauh daripada tujuh tahun yang lalu. Entah akan berbeda atau tidak jika saat ini aku melangkah hingga seratus yard lagi. Pikiran dan segalaku kian hari kian menua. Dan kekhilafanku sebagai insan memang teramat jauh dari kesucian. Hanya saja kuinginkan satu hal, lihat aku.

Di mana sisi benarku bagimu? Di mana letaknya setiap kata yang kau dengar, setiap sikap yang kau lihat, yang kau bilang itu salah?
Demi Tuhan jika aku hidup pun adalah suatu kesalahan terbesar. Aku rela kau singkirkan. Bahkan untuk menyayat hatiku pun tak aku ragukan lagi. Kau lulus.
Kini teruskan, sayat setiap detil kulitku. Tancaplah hingga kau rasakan tulangku yang kian rapuh. Tarik setiap urat nadiku yang menjalar di sini. Ambilah jantungku jika kau mau. Ambilah hatiku jika kau ingin menghancurkannya. Total.


Wahai Raja dari segala Kerajaan Hati, Demi SemestaMu aku berseru.. Utus semua manusia surga untuk sucikan aku. Karena aku tengah menangis. Ini murni air mata yang menyungai dari kedua hulu yang sama. Tubuhku kaku setelah kuangkat kedua tangan untuk meminta.
Kalian pasti tak akan paham. Ikuti saja ke mana sekumpulan abjad ini membawamu.

Aku akan ambil jeda sebentar..

Aku tengah bercerita tentangku dan salahku. Aku remuk seketika menyadari dosa ini akan Kau dan segala yang hidup terutama mereka. Dia.
Seiring bumi yang terus berotasi, berevolusi, bersama-sama tawaf dengan seluruh komponen jagat raya ini.. Seikhlas benda mati yang ditakdirkan tak bernyawa. Aku meminta maaf.. Maaf darimu. Di sana kau berdiri dengan sunyimu, kau bungkam seluruh perkataan yang semestinya aku dengarkan. Kau tidak tahu betapa kesunyian telah membunuh seluruh kinerja tubuhku.

"Dan, aku mati tidak seketika. Selamat tinggal.. Kunantikan selamat jalan ketika bumi telah memelukku."
Read more...

Sunday, June 13

Randomness

Hai blog! *senyumtanpadosa*

Gak enak yah kamu dicuekin berbulan-bulan? *tertawapuas*
Saya juga sama. Sakit yah!?
Dan nasibnya si N73 sekarang juga udah hampir mau sekarat aja tuh dia. Sehari 3x saya banting. Saya lempar sengaja. Ya terserah anda mau percaya atau tidak. Karena memang ini perilaku yang bodoh. Saya banting, eh saya ambil lagi. Tapi sekarang enggak, saya anggurin dulu di bawah. Kasian banget yak! Liat layarnya aja kayaknya udah memelas-melas gitu dan bilang "Oh, Tuanku ,berhentilah menyiksaku.."
Ah, tapi itu gak penting. Karena saya rasa si N73 terlalu bodoh untuk tidak menampilkan pesan yang saya inginkan, apalagi suara telfon yang saya nantikan. She such a damned thing!
Malah, waktu saya meraung-raung sendiri (yah emang lagi gila ceritanya) ,teks yang muncul malah dari si asu. Namanya juga asu. Ya kelakuannya juga sama asunya.

"Dena, aku kemaren abis beli boneka Mickey gede banget.."

Nah loh, penting emang ya dikasih tahu ke saya? HAHA! Dunia aja ikut ketawa TAUGAK?!
Read more...

Friday, April 30

Fiksi dari Yang Terbuang

Setitik air mata menetes, disusul dengan ujung-ujungnya yang menyambung. Dan kini aku menangis kian deras. Tak kutemukan satu lap ketulusan menawarkan ketenangan. Walau aku menampik segala warna cahaya dan tetap bersemayam dalam gelap. Jemariku kian lincah mengikuti irama mulut yang berdzikir. Lalu kuputuskan untuk bermunajat ,semoga Tuhan cepat mengambilku dari segala hidupku. Semoga Tuhan membuat aku sakit sampai sedemikian hancurnya dan aku terlepas dari belenggu begitu pun terang dan kelamnya dunia. Pengecut. Mungkin kata itu lebih layak ditujukan padaku. Hanya saja aku kini benar-benar tak cukup tenaga lagi untuk menahan. Aku pertaruhkan apa pun selama ini tapi selalu hampa akan arti.

Seperti saduran yang terkutip ,

"Aku berjalan sendirian
Ketika bulan sedang bersinar di kubah langit
secercah cahaya berpendar di gurun pasir
Tiba-tiba cahayanya tertutup awan
Bumi menjadi gelap gulita dan kelam
tak seorang pun dapat melihat cahaya,
yang lebih jauh dari tempatnya berpijak.

Aku tahu aku sedang menghadapi bahaya besar
tapi aku hanya akan berperang melawan penguasa lalim
yang ingin menendangku dengan kakinya
seperti menendang jalan semut
atau jika ingin mencengkeramku
di antara taring-taringnya.."
**

Sang penyair Mesir melebarkan sedikit demi sedikit celah-celah pintu hatiku. Mengetukku dengan serangkaian kata. Hingga muncul irama mendayu-dayu ,suara-suara yang menggaruk hati, sampai malam bermetamorfosis menjadi sangat biru dan tibalah kini waktuku. Waktu yang tepat .Waktunya seekor serigala keluar dari gua tenangnya untuk berlari, meraung-raung seperti dahsyatnya tangisku lalu memburu seperti aku semakin gila untuk membunuh diriku sendiri. Mencabik-cabik anak anjing seperti aku asyik menyayat-nyayat tanganku yang setengah rasanya telah beku.

Barangkali, salahku karena aku belum cukup memahami. Salahku karena bersikap terlalu dini. Salahku karena belum cukup mengimbangi. Salahku karena masih terperangkap dalam satu sensasi. Sampai baunya tak harum lagi begitu rasa juga kian menawar hingga dijadikan alasan untuk berpaling.

Karena aku tidak menginginkan hidup yang seperti ini. Pada akhirnya lajur lintas otakku semakin tak bisa kuatasi. Kuputuskan untuk mensubstitusi kedua jalan itu, hanya kenyataannya sia-sia. Yang kuhadapi sekarang tak berarah tak berbelok. Satu kenyataan pahit, karena yang kutemukan hanya kebuntuan. Aku sudah terlalu lelah untuk menjernihkan segala jalan pikir. Semua yang ada ,dari segala yang seharusnya ada hanyalah mati. AKU INGIN MATI! SUDAH CUKUP ,AKU INGIN SAKIT! Biarkan kenyataan bicara bahwa aku kini terbuang.
Read more...

Thursday, March 25

From Me to My K

Buatmu,
Akan kuceritakan dari titik paling awal, kau ingat? Ketika kita memutuskan untuk menjadi Ratu dan Pangeran di negeri mimpi kita. Kau menghampiri dengan kuda putih paling cantik di seluruh jagat. Oh tunggu, aku juga ingin kau mendengarkan. Mendengarkan dengan telinga-telinga hatimu.
Baiklah, dan ketika itu aku rasa kaulah yang benar-benar buat aku hidup. Karena beratus tahun aku tinggal, tiada satu pun yang mengakuiku. Aku merasa inilah awalku. Denganmu.

Walau aku tak pernah bertanya dari mana kamu datang, walau aku tak pernah bertanya bagaimana awal mula perjalananmu hingga tiba di tempatku ini. Itu tidak masalah bagiku. Saat itu. Karena aku pikir inilah waktuku untuk bahagia. Tuhan pasti mentakdirkan kali ini untuk aku dan kau.

Inilah kisah kita berlangsung. Berhari-hari hingga berganti bulan. Karena aku yakin ini akan indah dan akan menjadi cerita terindah. Setiap malam kau selalu datang dengan setangkai bunga yang kau sembunyikan di punggungmu. Entah itu pink, putih, merah, ungu. Apa pun kau pernah berikan untukku. Dan bagiku yang putih itu paling cantik. Aku selalu menerima kedatanganmu dengan tangan terbuka dan hati seluas semesta. Kadang kala kita memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman utara. Juga tidak kau biarkan kudamu mengikuti kita. Yang ada hanyalah kau dan aku. Berjalan bersama.

Waktu demi waktu bergulir dan aku termakan banyak kisah. Dan kurasa aku mulai merenungkan diri di balik sudut kamarku. Kurasa selama ini aku tidak pernah mendapat sesuatu yang adil darimu. Pernah ketika aku bercerita dan kau malah asyik dengan pedang barumu. Atau kau terus asyik dengan cerutu tuamu. Walau aku tak pernah ingin tahu awal mula kau menjadi pecandu taar dan nikotin. Bagiku kau telah cukup mengerti aku. Bahkan ketika aku memutuskan untuk berdiam, kau malah mengeluhkan itu semua. Kau bilang aku tidak mendengarkanmu. Lihat? Betapa aku ingin engkau mengerti. Setidaknya mengetahui.

Lantas hal-hal apa yang kau tahu dariku? Sudah cukup banyak-kah? Bahkan kau sepertinya tidak tahu bahwa aku benci dengan sekumpulan asap yang buatku sulit bernafas. Apa mungkin kau lupa aku ini tidak begitu bersahabat dengan itu semua?
Lalu tentang tidurmu, tidurmu bukan untuk aku. Seringkali aku mendengar kau mengigau. Dan bukan namaku yang kau ucap tapi nama lain. Hey, dan nama itu milik sahabatku!

Bahkan ketika kau terbangun ,kau melupakan semuanya. Karena sebelumnya kita larut dengan mulut yang mengamuk. Pun itu pertama kalinya kau memanggilku dengan kata yang lebih pantas ditujukan pada binatang jalang. Wahai kekasih, apa kau mulai buta? Siapa di hadapanmu kau sungguh tidak menyadari, aku ini wanita yang masih erat dengan harga diri dan tidak pernah aku biarkan siapa pun membuatku terasa rendah hanya karena ulahku. Pernahkah berfikir? Ulahku yang mana yang hampir membunuh hatimu? Aku yakin itu tidak pernah kulakukan.

Hal-hal kecil yang kukira terlalu mikro ukurannya bisa sampai membuatmu membabi buta terhadapku. Lantas hatimu itu seperti apa? Aku lelah denganmu yang sungguh temperamental ternyata. Padahal aku kira kau tidak seburuk ini. Kau selalu aku agung-agungkan pada siapa pun. Tapi kali ini aku terlanjur kecewa. Berkali-kali pedangmu ditebaskan ke arahku dan tidak sedikit darahku keluar karenamu. Dan kini ratusan pilku pun tak cukup melawan rasa sakitku.

---

Tepat ketika matahari menguncup aku selalu mengunci diri dan mencoba merelaksasi seluruh jiwaku. Seluruh amarah ,kecewa dan benci yang membatin. Lalu diperangi dengan segenap hati yang tulus menyayangi. Aku tak tahu yang mana akan menang karena mereka sama-sama kuat pada posisinya. Aku selalu minta pada Tuhan agar ia matikan aku saja ,agar ia hentikan kisah ini. Aku sudah cukup lelah.
Hanya tidak lama kau datang kembali. Dengan mawar putihmu dan secarik kertas bertuliskan kata maaf. Aku abaikan itu. Namun kau masih memaksa dengan menggenggam kedua tanganku. Cukup. Kukira ini tidak akan berarti lagi. Maafmu semakin meruncingkan pisau-pisau yang tertancap jauh di hati kecilku. Dan itu terlalu perih untuk aku rasakan. Kau bahkan masih berdiri tegak walau sejuta kesalahan ada di pundakmu. Perlukah aku ingatkan kembali beberapa dosamu padaku?
Belum cukupkah kau hidup dengan hati yang terbelah dua, untukku dan untuknya. Aku tegaskan aku hanya perlu hati yang utuh yang dengan sederhana mencintaiku. Bukan gaya hidup yang terlalu sederhana sehingga kau bisa terus jadikan aku seperti seekor sapi perahmu.

Aku mohon,
mulailah mendengarkan..
Aku mohon,
mulailah merasakan..
Aku mohon,
mulailah memikirkan..
Aku mohon,
mulailah menyaksikan..
Aku mohon,
mulailah menyadari..
Sadari aku yang sudah terlalu menderita. Sadari aku yang tak sempat kau hargai.

Beberapa kesempatan yang aku taburkan tak pernah kau tuai dengan baik. Kau tidak pernah benar-benar menjaganya. Dan Tuhan pun menggerakan hatiku ,perlahan-lahan ia hilangkan seluruh kasih yang terpatri. Ia buat kau seburuk mungkin di mata hatiku. Bukan untuk selamanya. Hanya untuk aku kali ini. Karena Tuhan benci jika aku memusuhi. Biarkan Tuhan mengumpulkan segala tentangmu di otak hatiku yang sesekali aku tengok karena rindu. Tapi bukan untuk diambil kembali. Bukan untuk diulangi.

Maka dari itu, pergilah. Melangkahlah semakin jauh. Rangkaikan kembali sayap-sayap kita yang belum selesai. Ingat aku hanya sebagai salah satu bab di pelajaran hidupmu. Aku harap suatu hari kau benar-benar menjadi seorang Pangeran yang hidup dengan kemuliaan hatinya. Bukan sebatas berkuda lalu membawa jutaan pedang.

--

Terakhir kali kita melangkah bersama, dan itu pula saatnya kita berpisah. Kita berpisah selamat tinggal. Kita berpisah selamat jalan.
Read more...

Teruntuk Raja Semesta

Tepat di bawah titik langit aku bersemedi
Temanku angin
Temanku gesekan-gesekan dedaunan yang menari-nari
Di sinilah muncul satu larik puisiku
Dariku untukMu

Ada ilham yang merasuk
inilah yang Tuhan titipkan untukku
Mereka berkata tenang
Coba katakan bahwa aku terlalu berlebihan
Mereka yakinkan hati siapa pun tidak akan pergi

Aku tidak terlalu percaya dengan hati yang telah dikontrak mati
Karena tak pernah aku temukan
Bahwa setiap insan akan mati berdua
Tapi sendiri
Sendiri

Lalu masihkah kita ingat janji mutlak Tuhan?
Yang bahkan kita tidak pernah sekali pun mengkajinya
Tapi aku percaya untaian ayat-ayatnya
Itu menuntunku hingga nanti aku menuju jembatanku
Dan sudahkah kita memanggil Tuhan ketika kita rapuh?
Belum
Tuhan bilang suaraku pun jarang ditujukan padanya

Karena itu, Tuhan.. inilah aku hambaMu
Karena itu, Tuhan.. inilah aku abdiMu
Karena itu, Tuhan.. inilah aku serta pengakuanku
Karena itu, Tuhan.. inilah aku dengan sejilid doaku
Karena itu, Tuhan.. inilah aku bersama sujudku
Karena itu, Tuhan.. inilah aku dengan segenap jiwaku


Antarkan aku dengan roda-roda-Mu, Tuhan..
Read more...

Monday, March 22

Fragile of My





"Dengan tidak langsung Tuhan menjodohkan kalian bertiga buat saya. Hingga nanti waktu keriput menjadi bagian daripada diri dan menegaskan siapa kita. Ah, kalian ini memang potongan-potongan hati saya. Inget foto di lahan calon perpus?"






funniest stuff ;D
Read more...

Sunday, March 21

Her

I remember what you wore on the first day
You came into my life
And I thought hey
You know this could be something
Cause everything you do
And words you say
You know that it all takes my breath away
And I am left with nothing...


Bukan tidak mungkin pabila suatu hari, ada seseorang yang begitu miris ketakutan dengan terus memegang erat kepalanya yang sesak akan beban, atau sesekali memeluk kedua kakinya dengan bersandar pada kedua lutut yang menonjol. Lalu bersimpuh. Berbisik lirih. Dengan doa-doa pada sela-sela tangisnya. Ayat yang diucapkan memang terpatah-patah, bagaimana pun ia yakin bahwa Tuhan tidak memperdulikan itu semua, karena Dia tahu yang sebenarnya terucap di hati kecil para insannya.
Berlanjut hingga pukul 2 ,walau ia sebenarnya terus bertaruh dengan dingin yang setia mendekapnya. Kubah langit di malam hari yang baru disadari bahwa warnanya tidak segelap yang ia pikirkan. Langit malam akan terlihat terang pabila kita mencoba untuk benar-benar menelanjangi mata kita. Begitu angin bicara.

Tak ada satu pun yang mematahkan keheningan malam saat itu. Hanyalah isakan tangis yang frekuensinya terlalu kecil untuk mereka dengar. Mungkin saja sampai pada semut-semut yang sedang asyik memanggul makanannya, atau cicak-cicak yang terlalu nyaman dengan dinding coklatnya.

Dan akhirnya ritual malam terhentikan saat terdengar suara suci memanggil dari arah barat yang berseru pada setiap umat bahwa inilah saatnya bagi mereka bertemu dengan Sang Tuhan. Ia bersemangat dengan tampilan yang cermin bilang itu rapi.

--

Ia tersadar bahwa pagi buta seperti inilah yang selalu ia takutkan. Pagi yang memulai segala hari hingga sampai pada ujung malam. Pagi yang akan menjawab semua takdirnya pada hari yang menjalar cepat seperti rerumputan nakal di halaman rumahnya. Ia tidak perduli apakah itu terik atau kabut. Yang terbesit hanyalah ,bahwa ia tidak ingin berlari terlalu jauh. Saat ini.

Walau ia tahu bahwa ia akan perangi segala hari. Menapakkan seluruh kakinya pada tempat-tempat yang tanpa sadar tidak semestinya untuk ia datangi.

Bila aku tahu,
kau berada pada ujung harapmu
Akan aku buatkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada itu
Bila engkau tahu,
Aku kini dihantui esok hari
dan akan kuminta kau tetap di sini tanpa sedikit pun hendak pergi


Dituliskan sebagai catatan pagi. Kemudian ia buka lagi pada lembar kedua setelah itu. Kosong. Belum ada tinta apa pun yang menodai. Saat itu pula ia meneruskan,

Kau tahu, bagaimana rasanya ketika kita jauh dari yang kita harapkan?
Akankah kau merasa hilang?
Apakah kau akan sepenuh hati yakin bahwa kau ini sebenarnya sedang dekat?
Cinta yang kau sematkan, apakah itu cukup?
Fondasi hati yang kau bangun, akankah terkikiskan angin?
Air mata yang kau jatuhkan, apakah masih itu akan berarti?
Tuhan, aku mau semua ini bukan hanya sekejap mataku. Aku hanya butuh ketetapan. Tetapkan lukisan hidup-Mu hanya untukku.
Mereka tidak sadar bahwa aku sebenarnya ada pada kegilaan yang akut.
Mungkin perkataanku ini tidak wajar, Tuhan.
Dan, berkatilah aku dengan cara-Mu.
Dewasakan aku dengan jalan-Mu.
Langkahkan aku dengan kaki-Mu.
Tabahkan aku dengan hati-Mu.
Itu saja.


Setelah dirasa cukup ,ia berhenti. Lalu semua hening kembali. Sejuta sel otaknya kembali bekerja dan membawanya rekreasi. Ia ingat kali pertama berjumpa dengan sosok pria yang kelewat diam. Ia ingat satu hal yang pertama kali pria itu tanyakan kepadanya, dan bukan tentangnya, tapi seseorang yang lain. Datar dan singkat. Alasan dari mengapa yang tepat adalah karena ia bukan siapa-siapa saat itu. Bukan siapa-siapa.
Pertemuan kedua, pria itu berbalut kaus hijau. Hijau seperti saat kali pertama bertemu. Tanpa sahut dan pertanyaan. Mereka seakan berada di tempat berbeda walau sebenarnya sama. Karena pada saat itu, ia masih bukan siapa-siapa.
Pertemuan ketiga, ia ingat pria itu dibalut oleh sweater abu. Tipis. Tidak begitu tebal kelihatannya. Berjam-jam mereka berjalan bersama hingga malam larut dan berubah menjadi pagi awal. Dan tetap, tanpa sahut juga pertanyaan. Karena ia masih bukan siapa-siapa. Untuknya.

Lalu memori berputar dan membawa ia ke dua tahun berikutnya. Setelah pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Mereka dipertemukan kembali. Dan ia berjalan menghampiri pria itu. Masih tanpa sahut dan tanya. Pria itu berlaku dingin. Ia kira setelah dua tahun lamanya langit akan membawa perubahan. Dan ,tidaklah itu benar,karena semua masih terasa sama. Bahkan kali ini terlihat seperti mereka belum pernah bertemu sama sekali. Ia sangat menyayangkan bila ingat bahwa pria itu pernah bertanya sesuatu padanya. Dan setelah dua tahun ini, ia sama sekali kecewa, karena tak pernah ia dengar kembali serangkaian suara yang pria itu tujukan untuknya. Yang ia pikirkan, bahwa pertanyaan pria itu kini seperti pertanyaan pertama dan terakhir untuknya. Ironis.

--

Terhenti. Pikirnya membawa ia kembali pada kehidupan yang nyata saat ini. Yang nyata adalah bahwa semua keadaan lalu kini sudah begitu terbalik. Semua indah pada saatnya dan jauh dari yang ia pernah pikirkan. Warna langit kini biru terang dibuatnya dan mentari semakin bersahabat di pagi harinya. Semua hanya karena ia kini telah memiliki. Berawal dari pertemuan yang tak diprediksi adanya. Pria itu kembali dengan sendirinya, dengan cara yang sungguh jauh dari bayangan. Cendera mata ringan nan mungil yang selintas tidak banyak arti. Namun dari situ lah semuanya berawal.

--

Pada bagian akhir, inti dari segala kisahnya adalah bahwa ia tengah hidup dalam makna bersama yang berharga. Dan tak ada satu pun boleh merenggut. Karena ia kini memiliki. Apalah arti kehadiran bila tak ada kepergian. Dan apalah arti mendapatkan bila tak ada melepaskan. Itu saja sebagian hal mutlak yang selalu ia takutkan. Berharap Tuhan berikan cara yang indah pada akhirnya.
Read more...

Saturday, March 6

Out of Mind

Tidak, ini bukan aku. Bukan aku.

Bisakah mendengar?
Pecahnya kaca-kaca pada dinding sebelah hatiku yang mungkin tak pernah kau pun tahu. Lalu gemuruh ombak tepat pada lautan hati yang mungkin tak pernah kau kunjungi. Dan segala yang bersuara, berpadu di sini. Bisakah?

Ah, demi apa pun ini bukan tentang kekeliruan. Hanya keadaan. Dan sangat disayangkan, setitik perubahan itu tak tersentuh. Lagi, jasadku sendiri hanya meratapi. Jiwaku masih bertepi di sisi langit. Karena dalam 30 menit aku bermimpi. Aku melihat kita. Bersama para bintang yang se per sepuluh detiknya berjatuhan. Ekornya memanjang bercahaya dan kita hanya tinggal duduk diam menyaksikan. Tanpa kelelahan. Aku berani bertaruh, mimpiku ini benar adanya. Tuhan masih saja berikan aku kecupan manis di malam-malamku. Dan segala puji aku sangat mensyukuri ,aku suka dengan bunga yang diselipkan-Nya ketika mataku menepi.

Sebetulnya aku hanya ingin berbagi ini. Tidak lebih. Tapi sama sekali tidak ada yang menggetarkanmu. Dan kutegaskan sekali lagi, ini bukan tentang kekeliruan. Hanya keadaan. You never did give a damn thing honey but I cried, cried for you.

Anggaplah ini seperti aku sedang meraih tuts-tuts piano yang kemudian kumainkan. Andai bunyinya sampai kau dengar, tentu senyumku sedia buatmu. Senyum atas semua kepekaan rasamu.

Biarkan malam ini melebur dengan segala asa dan rasaku. Diiringi isakan yang menyesakkan. Dan tanpa ragu mendalam aku tekadkan malam ini dapat terlelap dengan tenang. Agar aku dapatkan kecupan Tuhan kembali. Agar aku diselipkan setangkai bunga yang sama.



Ps : I wrote this with your ' find a way '
Read more...

Friday, March 5

UN-lucky Me

Hollyshit!

Eh asli ya hari ini saya bener-bener lagi nggak hoki, gak beruntung, pokoknya Jum'at ini lagi gak bersahabat banget. Gak tau lah kenapa sampe sebegininya.

Hem, Unlucky pertama :

Tadi pagi itu mata pelajaran pertama Geografi, dan ulangan. Saya ngafalin semalem, tapi yang nyangkut gak banyak, karena emang materinya ampun lah rese banyaknya. Ditambah lagi, karena emang guru saya itu kalo ulangan soal-soalnya suka susah-susah, di buku pun gak akan keluar gitu aja, kalo pun ada itu pasti jawabannya nyempil, udah kayak soal-soal buat pelatihan olimpiade aja lah gitu. Tapi guru itu emang baik, cuma pas kalo lagi ulangan aja rada-radaaaaa ;o
Nah , sial lagi tuh pas beliau bilang kalo di kertas jawaban gak boleh ada coret-coret apa pun. Jawaban harus konsisten, gak boleh keliatan dibenerin pake ditebelin apalagi pake correction pen. Hadeh*...

Waktu saya liat kertas jawaban saya, ada mah 5 nomor yang abis dibenerin gitu. Lah sumpah bingung, panik segala macem campur aduk. Mana waktunya cuma 20 menit. Gak abis akal, saya langsung minta kertas kosong lain ke temen saya, langsung saya salin gitu. Nah begonya lagi, pas nyalin gitu karena terlalu buru-buru, saya sampe salah gitu lah nempatin jawabannya .Ah pokoknya fatal, nomor 2 di nomor 3, nomor 3 di nomor 4, terus aja gitu sampe akhir. Ah sumpah makin panik ! Tangan udah gemeteran, keringetan gak tahan, udah gitu saya sobek lagi kertas satunya, jadi bener-bener satu lembar, saya salin. Dan pas nyalin sampe nomor 20, waktu udah 5 menit lagi, pokoknya pas detik-detik akhir itu saya telat gitu ngumpulinnya. Dan sumpah itu tulisan ancur gitu acak-acakan gak jelas, THE WORST pokoknya selama saya ulangan -,-
Apalagi itu teh geura masih ada dikit-dikit yang salah nulisin jawaban. Ah tapi saya terusin aja yang benernya gimana. Paling ada lah beberapa nomor yang jawabannya kebalik. Ah rese asli lah pokoknya , dan pasti saya bagian jadi herawati lagi entar .Hahaha. Menyedihkan sekali ,pemirsa !

Unlucky kedua :

Jadi, yang kedua ini tuh karena... karena tadi pagi saya sengaja ngeluarin buku gambar saya di rumah. Males saya bawa. Ribet. Pikir saya. Lagian tugas gambarnya belom diselesein, dari minggu kemaren belom disentuh sama sekali. Dan kalo saya kasih tau, itu gambar isinya cuma ada gambar ayam gede. Belom diapa-apain, dan saya juga gak tau kenapa tiba-tiba gambar ayam. Jelek iya sih. Ya ah pokoknya emang gak ada bakat gambar mungkin -,-

Nah ,pas guru seni rupa saya masuk. Ternyata dia nanyain tugas gambaran itu. Eh gak disangka-sangka ternyata si gurunya itu keliling-keliling ke tiap bangku dong! Katanya, "Mana buku gambarnya?" Temen saya yang pertama ditanya, dia gak bawa. Dia langsung geleng-geleng dan bilang, "Belum ,Pak. Jadi gak dibawa."
Eh si gurunya tiba-tiba jengkel gitu kan, "Nomor absen berapa?"
Ah sue amet sumpah ini hari. Ternyata dicatet gitu kan yang yang nggak bawa. Si gurunya ngomel-ngomel akhirnya, "Aneh, kan arapal aya pelajaran Seni Rupa. Tapi teu marawa buku gambarna. Ek naon atuh? Ah ieu X-9 mah rekor da. Bawa heula padahal mah sok engke nu teu bisa ku bapa dikoreksi, dibantuan malah."
Semua pada diem aja gitu serasa di pause. Saya sih sebenernya gak terlalu nanggepin , pas saya ditanya juga saya langsung bilang berapa nomor absen saya. Gak kayak temen-temen saya yang lain, mereka pake ngeles-ngeles dulu. Padahal akhirnya mah dicatetin juga. Hahaha. Ah yaudahlah hampir 70% ini kok tadi ;)
Yaaa walaupun unlucky yang sebenernya tuh, kenapa tadi pagi saya maksain ngeluarin itu buku, padahal ada feeling banget ini buku itu pasti penting entar. Ah emang saya ini paling gak bisa bedain mana kata hati. Dan pada ujungnya kadang saya ngerasa bego sendiri. Maafin yaaa mulut-mulut di dalem sanaaa...

Unlucky ketiga :

SAYA KURANG DUIT JAJAN .Sounds fool yaaaa. Tapi emang iya gak tau kenapa 10.000 aja itu buat sekolah gak cukup banget. Mana saya gak suka sarapan di rumah, belum lagi bayar kencleng, kas, ongkos, dll. Terus duit jajan sisa kemaren saya udah pada ditabungin. Ya nasib kalo tiap weekend sekarang pasti kere -,- Kalo maen pun mesti minta lagi. Ah maafkan anakmu ini papa ;|

Unlucky keempat :

Errh.. perlu gak yah? Haaaaa ini yang paling ngagetin saya. Sebetulnya saya ini lagi kangen kangen kangeeen sekali ;o IM3 tuh rese lah dari kemaren pending aja terus sinyal butut ah mahal ah pokoknya buruk. Dan gak tau kenapa malem kemaren juga saya gak dapet balesan satu pun. Tidurkah? Mungkin iya. Dan saya kira besoknya (hari ini) mau nongol, tapi setelah saya tunggu-tunggu.. oh ternyata meleset ,pemirsa. Tadinya mau saya hubungin lagi cuma karena tadi kan saya panik waktu abis ulangan Geografi itu yang bikin mood saya hilang secepat kilat. Jadi gak pegang-pegang handphone lagi kecuali sempet masang dua update-an di twitter saya dan muterin lagu-lagu favorit saya. Saat itu juga saya pikir mungkin lagi ada urusan. Belum sempet. Atau, yaaa emang lagi mengurangi intensitas kali ya apa gimana saya gak tau orang gak dikasih tau -,- Jadi saya gak mau ngeganggu ceritanya. Karena saya pikir pun, mungkin nanti? Sore?

Lalu, yaaa sampe sore pun ternyata masih gak ada .Ya udah deh pas saya baru pulang banget abis les saya nge-text. Status : Pending. Ah dari sana saya udah males banget lah capek ngeliat pesan gak nyampe-nyampe. Diantepin we .Terus pas maghribnya baru deh ada ngebales. Keterimanya kebukti lama banget lah emang dasar lelet. Huuuu ..

Lalu, lalu lalu lalu lalu lalu saya hilang mood lagi seketika. Saya serius-serius bilang kayak gitu masa atuh jawabannya yang cuma malah balik nanya lagi. Ampun atulah temanya jadi tanya keyakinan kalo gitu mah. Hfft.. Entah lagi gak interest sama saya atau sibuk atau uji coba lagi ,apa gitu lah atau emang gak ngerasain kayak saya -,- Duka atuh ah udah ah yaa ngepostnya ,lama-lama jadi makin *metal* .Ya ah udah ah segini aja. Tuh kan ini kepalang basah. Dah ah .Goodnight. All.

Nb : *MEllow toTAL"
Read more...

Wednesday, March 3

No More Secret

Di hening lain, kadang egoku sendiri yang mengambil alih. Dan ini yang selalu ingin aku teriakkan lantang,

"addhi-nya akuuuuuuuuuuu ,gak boleh ada yang ngambil !" Read more...

Such a Treasure

Dari kemaren sebenernya udah mau saya abadikan ini pertumbuhannya. Cuma take fotonya itu yang males. Harus nyari angle yang bagus dan pas. Dan barusan kebetulan lagi ada mood, eh yaaa jadinya kayak gitu. Ngetakenya juga maghrib-maghrib makanya cahaya langitnya lagi bagus. Jingga ;) Ya gini deh hasilnya. Hahaha. Not bad kok ;D Tapi jadi kayak boongan gitu yah kalo diliat sepintas. Kayak kartun. Hoho



Ajang pamer juga nih ini hahaha sebenernya ini masih kuncup loh belom tumbuh-tumbuh banget. Belom mateng gitulah istilahnya. Ah, ngomong mawar jadi inget warna-warninya. Saya pengen punya bibit mawar tapi warna-warni cuma dapetnya susah apalagi yang jarang banget kayak ungu gitu. Kadang iseng pengen belajar nyilangin tapi belom berani nyoba dan tekniknya juga belom megang. Hahaha .Daripada gagal mending diem dulu aja deh ya. Ck.



Still bud, not bloom yet. But I love above the most ♥
Read more...

Reflection

Biarkan nafas merajaiku saat ini. Biarkan miliaran oksigennya melintas pada kerongkonganku hingga mereka temukan sebuah katup serambi yang menanti. Lalu bekerjalah mereka seperti sedia kala. Hingga sisa-sisa tak berarti mereka naikkan kembali seperti dipantulkan. Dan untuk aku hembuskan, ketika aku ada dalam ketiadaanmu, dan ketika kau ada dalam ketiadaanku. Kali ini damai. Atmosfirnya telah bersedia menghamba padaku. Aku berdiri dengan berdegup dada, dengan sedikit tertatih. Dan bila kukatakan bahwa di sini, kaulah yang akan selalu bertahta. Mungkinkah akan percaya? Read more...

Sunday, February 28

Postingan Ini Mirip Uler Tangga

Dan, yaaaaah sore ini saya sudah mencetak dua angka untuk kategori 'nonton film dalam seminggu'. Kemarin yang pertama itu hari Kamis, nonton The Spy Next Door. Sekarang? Sherlock Holmes. Film yang gak baru sih. Cuma yaaa enjoying aja lah karena emang belom ditonton. Haaaa. Nasib yang tidak begitu indah memang ,hidup di kota yang 'ah' ,gimana ya.. Kejepit antara modern dan tidak, antara ramai dan sepi, antara macet dan mulus, antara panas dan dingin, antara ngota dan ngampung, dan antara up to date dengan out of date. Dengan bangga saya paparkan, inilah TASIKMALAYA (-ku). *tuwiwiwiw

Eh sumpah ya saya jadi bingung gini mau nulisin apalagi. Hahaha. Apa ya kira-kira, pemirsa? ;o
Ah saya gak bakalan sering-sering posting cerita saya yang mendayu-dayu deh, kesian udah ada beberapa korban. Pada nangis maksudnya baca tulisan saya HAHAHA entahlah saya pun gak tau itu bagian mana yang bisa narik-narik airmata orang buat keluar. Dan ,ya memang waktu nulisnya juga sampe sedikit ..yaaaah ada lah beberapa titik yang ikut keluar lewat kelopak mata saya. Bukan ee mata ,ya. Kalo itu beda lagi, keluarnya dari pojok-pojok mata kita hahaha mau itu kanan apa kiri. Ya, you know lah yaaa. We called it, c****h ;) *maaf saya sensor, takut-takut ada yang baca tapi orangnya jijik-an .hehe.pengertian sekali ya Tuhan diri ini. hah?

Okay, forget it. Forget about ah apa itu yang di mata namanya. Ah enough sepertinya. Kembali ke benang merah. Eh tapi benang merahnya apa nih? Errr.. Saya pun kenfyus, pemirsa -,-

Yang jelas di 17.43 a.m ini saya pengen cerita tentang saya yang barusan abis nonton, terus maaf saya buat Icca sama Ucci .Huehehe. Salahin Della aja yah dia yang lagi rindu. Lalu, saya yang lagi kepengen makan kebab .Ah siapapun tolong anter saya beli -,-
Lalu lalu lalu, saya yang feel high banget akhir-akhir ini. Mungkin karena minggu ini saya udah ketemu pacar saya buat yang ke-3 kalinya. Haha. 3x aja naiknya ampun selangit. Ya nggak tau aja gitu, mungkin karena dari kita masing-masing lagi dalam masa-masa gak luang. Dia yang harus sibuk ngurusin keluar sekolah dan melanjutkan. Dan saya, saya juga terjepit kegiatan sekolah di ajaran semester dua yang banyak halangan tapi banyak materinya banget. Saya juga harus ekstra buat ngejar nilai-nilai rapot. Entah dengan nilai ulangan, tes,tugas, ah apapun itu .Dan yang jelas, dengan kuantitas yang cukup, dan bukan cukup lagi, tapi sudah BANYAK. Saya pun cukup dibingungkan dengan kurikulum sekolah saya ini, dengan guru yang sebagian freak, kelas baru yang panasnya udah kerasa dari mulai kaki saya nginjek ubin pertama di bawah kusen pintu coklat. Kelas saya ini secara interior emang bagus, tapi ini yang buat nggak berdasarkan perhitungan sama sekali, gak mendukung kesehatan siswa juga guru. Kursi murid dipasang lebih jauh ke papan tulis, meja guru ditaro bersebelahan sama pintu berkaca yang jelas-jelas silau lah kalo pagi-pagi. Apalagi ventilasinya itu , ah parah banget lah ya. Kecil-kecil gitu lubangnya imut-imut gimanaaa gitu. Angin juga minim sekali yang masuk. Ada juga sorot matahari aja yang semanget terus nembus-nembus ke bagian kaca. Dan ,semua pun terasa panas dibuatnya.

Ah apa sih jadi loncat-loncat gini ceritanyaaaaa. Maafkan, pemirsa .Saya khilaf ;o

Udahan aja ah pokoknya gitu we yaaaaa, jadi intinya mah ,
HARI INI BEGITU BEGITU DAN BEGITU MENYENANGKAN BUAT SAYA ;)

Ps : bertemu denganmu sama seperti melihat aku yang baru. baru dalam apapun. dan selalu saja aku anggap itu pertemuan pertama kita. I LOVE YOU
Read more...

Saturday, February 27

AWAS ADA YANG NGAMUK !

Tahukah anda?

Saya punya 7 keinginan hari ini :

1. Pengen tau nama cewek tadi anak PMR. Entah itu siapa, OSIS kelas XI apa bukan, atau kelas X tapi saya gak kenal. Ah, siapapun itu pokoknya yang pegang kertas absenan kelas X-9 !

2. Kalo yang kesatu kecapai, saya pengen nendang apa nonjok itu orang lah. SATU MENIT WOY ! SATU MENIT ! AH TEMEN KAMU JUGA MASIH BUKA ABSEN .SENDIRINYA AJA MAHIWAL RURUSUHAN ! MAMAH SAYA JUGA UDAH NGIJININ BUAT NONJOK KAMU KOK . wlueee!

3. MAU PUNYA SPEAKER YANG SUARANYA MENGGELEGAAAAAAAAAAAAAR *wooow

4. MAU TAU KAPAN PENGUMUMAN WAKTU UPACARA SENIN (22 FEBRUARI 2010) ITU DIRUBAH


5. PENGEN JAILIN SIAPA AJA YANG ADA. NGEREMEHIN. SIAPA AJA LAH POKOKNYA. Baru kena satu doang tadi pagi tuh HAHAHA *sieun-sieun teuing ka maneh!

6. PENGEN BISA MASUK KE DALEM KULKAS .as you know, what kinda hot today it's like *ouch

7. MAU PIZZA, SAYA LAPER ! *dapet darimana ,bodoh!


Would I got it all? Oh, I'm very hopping ;o
Read more...

Thursday, February 25

Happy Lady

Malem semuanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah HAHAHAHA taugaksih saya lagi seneng banget .ck. Mau pamer aaaaaaaaaaaaaaaah .Jadi daritadi sore itu saya pergi nonton, rada telat sih pas masuk dikarenakan makan dulu. Dan nasi saya pun gak abis soalnya gak tahu gimana itu KFC bikinnya malah jadi lembek-lembek mirip bubur -,-
But anyway, saya udah gak penasaran lagi sekarang sama yang namanya Bubble Float. Hehehe. Soalnya waktu hari Senin pas sebelum nonton sama Della, Dila, Dita, Rizka tuh kan saya buka puasa dulu di KFC, nah saya ngeliat si float itu , dan emang baru. Tapi sayangnya gak sempet beli da rusuh ;o
Dan itu nasib si Bubble Float juga sampe harus dimasukkin ke tas dulu biar bisa dibawa masuk ke studio. Ck. Gak mau lagi lah dicegat satpamnya gara-gara bawa makanan dari luar zzz
Kalo kata saya sih rasanya biasa aja lumayan enak, kayak float-float lainnya. Tapi gak tau kenapa addhi bilang mah aneh cenah wkakaka
Review film The Spy Next Door sih bagus ya, kocak. hahaha. Saya kasih 4 bintang deh buat filmnya :)
Cuma sayangnya terlalu bentar aja durasi filmnya. Coba kayak Avatar aja gitu lamaaaa kan asyik inimah rame bodor ;D

Dan sepulang dari situ kita makan lagi, sekarang mah beralih ke bebek bakar. haaaa. penasaran juga ini jadi mesti diicip-icip. ckck. Kata aku mah enak-enak wae lah hahaha cuma sayangnya emang sebelumnya perut udah keisi kali ya jadi makannya juga gak abis, addhi juga nggak abis makannya, padahal abisin aja gituya dia biar menggenduuuut huehehe
Alhasil rambut saya pun sepulang itu jadi bau asep bebeeeeeek *ohnoooo
Udah mah saya cuma mandi satu kali hari ini HAHAHA ah wangi wae lah tapi kalem aja jangan takut deket-deket sama saya :D

Terus tadi itu kita pulang sekitar pas mau adzan isya, shalat dulu di rumah. Udah gitu spend the time lagiiiii :) Tadinya pengen jajan ke indomart pengen beli activia biar ee'nya lancar. Haaaaa tapi malah disangka yoghurt diet sama addhinya (woot)

Gak jadi deh. Dia bilang besok lagi aja, hari ini waktu makannya udah stop -_____-

Pas sekitar jam 9, udah keliatan ngantuk-ngantuk. Saya pun cuma gak seberapa. Ini buktinya masih bisa posting. Tapi yaudah saya biarin aja dianya pulang, pengennya mah gak pulang-pulang (woot) ,dikarenakan saya masih.. errmmm yaaa gitulah yaaa HAHAHA

At least, saya dapet jackpot doooooong. Dikasih oleh-oleh dari Jogjaaaaaaa :)
Gak akan dikasih tau di sini ah apa-apanya hahaha ;p ask me aja deh kalau mau tau ya .hehe

Yaaaa okey deh, udah yaaaaaa saya mau tidur sekarang, sepertinya penghuni di saron sana juga udah tidur. Good malam, and selamat night ,my fellas. Pada mimpi indah yaaaa kayak saya itu tadi mimpinya nyata gitu menyenangkan wakakakka

Bye-bye, pemirsa!

Ps : thanks for all the things we shared, we do, we talk about, and anything in those five-hours at this thursday ..I LOVE YOU ;x
Read more...

Call this, "Nahaaaeuuuuun?"

Coba saya tebak, pasti yang sekolahnya negeri sekarang pada libur. Hhh libur. Hari libur itu masa pembodohan bagi orang yang malas. Dan, iya. Saya pemalas. Hahaha. Ya tugas sih numpuk ya, ngerjain sih pengen tapi yaaaah ego saya bilang kalau hari libur itu ya dipake buat libur segala-galanya aja. Rehat otak. Ck. Jangan dicontoh deh tapi, kebiasaan kayak gini tuh ribetin pas entar besoknya mau sekolah. PR belom dikerjain, ulangan belom ngafalin. Haaaaaa dijamin cap ngelamun lah pas ulangannya juga. Malah nonton soal bukan bertarung sama soal ;D

Libur 4 hari ini tuh tadinya mau pada ke Dufan yaaa sama della ,icca, ucci. Tapi batal karena terbatas dan sayang uang. Hhh. Yaaaa lebih pas sih entar ajalah pas libur panjang yaaa libur semester. Ini mah masih banyak kerjaan. Masuk sekolah lagi masih ada ulangan-ulangan lagi, tes-tes lagi. Otaknya masih kemana-mana ;o

But ,udah dua hari libur abis. Dan sekarang nginjek hari ketiga. Cepet banget yak? Huaaaa sabtunya malah wajib dateng ke MA buat rajaban. Ada absen dateng sama pulang segala lah rumit zzz
Emang dasarlah Satas itu kandang maung *grrr
Kata si abang mah gini,

"Jigana nya dina pager hareup Satas teh emang aya maung-maung nu sariap mangsa. (bari diperagakeun) ,ngan ku urang na we teu kaciri ti luar mah asa alus. Eh pas kajero... "

Ngakak gitulah ngadengekeun si abang ngomong .Hahaha. Emang enya da kandang maung.

Tapi tapi tapi hari ini saya seneng mau ketemu my addhiiiiii hahaha pake emote (dance) yaaa kalo kata Plurk ;D
Udah hampir 11 hari gaketemu dooooong *sigh kuatan hahahaha

Ya intinya mah mau siap-siap buat entar sore .weheheh. mau nontooon. tapi sayangnya 21 Tasik teh ga uptodate pisan geuleuh. Lah tapi bae lah nonton yang udah gak uptodate juga wkakaka yang penting mah ketemuuuuuuu ;)

Dadah nyaaa ek mandi heula. wkakakka
Read more...

ENJOY :)

Ada video Paramore nih yang Brick by Boring Brick. Suka banget lah sama lagunya yang ini. Ck. Enjoy this one ,guys :)






PS : Kalo mau poll nontonnya, matiin dulu sound yang di bawah yah. Biar gak tabrakan :D Read more...

A Few Days Ago

Hello, anyone :D udah lama ya saya gak cerita-cerita lagi. Males sih ngetik-ngetik tuh capek lumayan hahaha but, saya punya cerita-cerita nih dari kemaren-kemaren. Entah sih emang garing apa gak rame ,da emang bukan buat ngebodor .

Emm kalo gak salah waktu selasa kemaren gitu yah, kan ada pendataan taksis gitu waktu sebelum selasanya. Nah saya tadinya iseng-iseng ngacung ikutan. Ikut astronomi gitu. Gak tahu deh modalnya apaan. Hahaha. Karena saya kira yang jadi pembina itu guru Geografi saya, Ibu Sri. Yang lucu, cantik walopun udah punya cucu :D Bu Sri bilang, "Ayo ikutan pembinaan OSN sama ibu, gak masuk juga gak apa-apa minimal dapet pelajaran da ada yang dikit-dikit keluar di ulangan ibu." katanya.
Saya kira astronomi itu masuknya geografi yaaa.

Nah pas hari H-nya. Ada kabar gitukan sebelumnya kalau pembinaan OSN astronomi itu hari Selasa. Stand by deh saya di kelas, karena emang katanya di kelas saya gitu tempatnya. Pas teng jam dua, eh kok yang dateng malah Pak Sutia? Bingung.

"Pak, kok sama bapak?"

"Lah emang iya. Astronomi kan?"

Saya bingung karena Pak Sutihe ini guru Fisika saya. Yang paling baik pengertian dan hampir paling menyenangkan .Tapi kenapa jadi Fisika?

"Pak, kok gak sama Bu Sri ya?"

Saya nanya gitu karena emang tujuan awal saya pengen diajarin Bu Sri. Kocak bangetlah belajar sama guru kayak gitu. Jadinya teh asik gitulah belajarnya juga ;D
Tapi emang Pak Sutihe ini juga nggak kalah, dia tuh guru THE MOST PENGERTIAN selama saya duduk di bangku X-9 SMAN 1 Tasikmalaya *ceileh lebay
Iya dong dia tuh gak pernah sama sekali ngasih muridnya PR. Katanya gini, "Siswa Indonesia terutama, gak akan maju-maju kalau cuma dikasih soal-soal. Di fisika pun itu gak ada rumus sebenarnya, ngelilieur karep ari kitu mah. Rumus mah adanya di matematika. Cuma malah dikasihkan ke Fisika. Nah loh jadi siapa yang salah? Aaaah kita mah terima we yah. Dialajar sok sing bener."
Gituloh katanya. Manghiwal banget lah guru kayak dia kalau dijajarin sama guru-guru Satas yang lainnya. Ulangan juga paling banyak 2 nomor. Boleh buka catetan, pake kalkulator, asal jangan nyontek aja. Gitu juga katanya. Tapi teuteup we soalna hese. Wakakakkaka .Lah si dena mah belet we emang zzzzzz

Oh iya ,yok terusin.

Si bapak ngejawab, "Bu Sri mah di sana atuh itu mah kebumian bagiannya."

"Hah? Terus astronomi emang masuknya Fisika ya ,Pak?"

"Yaiyalah astronomi itu Fisika."

Anjrit sumpah sue nya bener-bener suelah parah hahaha LUCU banget-banget lah saya langsung kaget gitu. Saya SALAH ALAMAT, pemirsa! *tetooooot

Yang bikin saya kaget lagi, di daftar hadir tuh gini judulnya ,
"CALON PESERTA OSN ASTRONOMI 2009/2010"

OMFG, saya modal apa masuk ke sini? Hiiiih itungan aja saya lemah banget. Dan lebih-lebih parah itu nama saya udah tercantum di sana. Udah dicetak di komputer doooong. Edan teu sih aing mimiluan nu kieu. Wakakka .Ya emang sih waktu SMP juga pernah ikutan OSN astronomi yang se-kota tapi da eleh :(

Akhirnya ya saya pasrah aja ikutan pembinaan pertama kemaren, tadinya ada beberapa temen saya yang mau ngundurin. Dia juga ikut-ikutan saya, dia salah alamat. tadinya pengen sama Ibu Sri. Ck. Tapi saya tekadlah darisana, saya udah coba-coba iseng masuk yang kayak ginian walaupun salah alamat tapi rame juga kok di astro. Cuma saingannya juga lebih dari RAME. Ada temen saya dari kelas X berapa gitu, dia waktu SMP nya masuk tuh OSN ke Jabar, ya walopun pas tembus ke sana gak menang juga sih. Tapi tampang-tampang pinternya ituloh yang bikin saya suka ciut ;o

Di astronomi yang nyebelin itu angka-angkanya ih sebeleun gitulah pangkatna laloba. Asa jurig gitu tah kalo diliat juga. Sieun. Hahahaha. Tapi dari sini nih, pikiran saya mulai kebuka lebar gitu, kalau ternyata alam ini teh LUAAAAAAAAAAAAAS BANGET BANGET BANGET ! Dan saya sering malah jadi ngobrol gitu pas pembinaan, saya suka nanya yang rada melenceng gitu ke si Pasut.
Jadi, dia itu lagi nerangin hukum Keppler I yang ituloh kalau matahari sebagai titik fokus dan lintasan tata surya itu bentuknya ellips.
Dia itu ngegambar mataharinya di sebelah kanan ,di dalem ellipsnya ya. Terus saya nanya, "Pak, bisa gak kalau misalkan itunya mataharinya ada di kiri,eh tapi kenapa gak di tengah gitudeh Pak kan biar imbang?"

Pasut jawab, "Oh bisa di kiri juga. Cuma emang kayak gini. Gak selalu pas di tengah-tengah."

Kok aneh ya?

Nah terus pas masuk hukum Keppelr ketiga. Itu kan berupa rumus yah. Nah rumusnya itu apa ya saya lupa pokoknya yang di atas itu dibagi R (jari-jari lingkaran). Kok aneh? Katanya lintasan bumi itu ellips, kenapa sekarang jadi pake jari-jari lingkaran? Kan beda banget gituloh ellips sama lingkaran. Ellips itu penjol!

"Pak, tapi katanya tadi ellips. Kok sekarang jadi pake lingkaran? Keppler plinplan apa gimana ,Pak?"

Hahahaha puas banget saya nanya gitu. Asiknya temen-temen saya yang lain juga ngedukung, mereka juga sama-sama bingung. Si Pasut cuma ketawa-ketawa aja dengernya,

"Aneh ya? Hahaha. Ini tuh untuk memudahkan kalian. Sehingga rumusnya dibuat memakai jari-jari lingkaran. Nah kalau misalkan nanti kalian masuk misalanya ke Astronomi ITB (anak-anak langsung pada ngaminin semua) ,rumus ini bakal berubah, kalian bakalan bener-bener ngitung ini pake ukuran ellipsnya."

Haaaaaa mata saya jadi terbelalak denger ITB. Gak kebayang kalo masuk sana. Kan saya maunya ke FISIP-HI tapi gara-gara ikutan ini kok jadi kemotivasi juga sama Fisika. Arggh sumpah deh kenfyuuuuus ;o

DEMI APA DEH TAPI SAYA LEMAH DI MATEMATIKA ATUH LAH GIMANA IH TOLONG ;(

Tapi dipikir-pikir lagi kalau masuk astronomi, jadi sarjananya pasti lama. Lah wong penelitiannya juga bertahun-tahun. Yakanyakanyakan? Saya keingetan komet Halley dong, yang dateng 76 tahun sekali. Hey, si Halley emang usia berapa pas pertama kali ngeliat? Umur dia sampe berapa tahun? Kenapa bisa nyimpulin itu sampai 76 tahun sekali? Apa masih si Halley yang ngeliat? Atau dia cuma nyatet-nyatet aja di bukunya dan suatu waktu anak apa cucunya tuh ngeliat lagi komet itu.
Eh realistis juga dong, usia-usia manusia sekarang tuh rata-rata 60an .70 juga udah berusyukur masih bisa hidup. Ya Allah saya mau panjang umur. Amiiiin.

Nah ini si komet Halley 76 tahun sekali, manusia jaman sekarang mau ngeliatnya gimana? Dari bayi mungkin yah terus pas udah mau mati barulah bisa ngeliat lagi. Ck. Ironis sekali.

Dan emang kata si Pasut juga penelitian di Astronomi itu lama-lama. Jadi kita tuh harus rajin nyatetin apa yang kita lihat dan temuin. Siapa tahu bisa jadi data-data yang dibutuhin nantinya.

Ah ngomongin ilmu itu emang gak ada abisnya ya, luaaaaaaaas sangat sangat luas.
Darisini, saya makin ke motivasi buat fokus fokus fokus sama future sayaaa ;)
Read more...

Wednesday, February 24

Imajiku (Fiktif)

Kujajaki kembali bekas cekungan kaki-kaki yang entah sudah berapa banyak terbentuk, bahkan itu semua telah terus dan terus tertindih seiringnya waktu. Sejauh itu, aku kini pada hamparah maha luas. Dan aku lega. Sangat lega..
Karena ternyata sepanjang waktu itu berbekas dua lengkungan-lengkungan berbeda. Itulah jejak dari kaki-kakiku dan kakimu. Kususuri perlahan, kuamati sabar, dan aku mengerjapkan mata sebentar.
Kalau saja saat ini engkau tahu bahwa kaki-kaki kita pernah berbekas di atas kerikil-kerikil hitam ini, lumuran cokelat yang hidup, pasir-pasir kasar, abu-abu yang tidak sempurna, bahkan kulihat hampir terbentuk di bibir-bibir batuan terjal.
Kuingat ketika kaki-kakiku hampir lemah untuk menopang lagi. Tangan-tanganmu seketika meraup aku lalu kau nyalakan kembali sumbu-sumbu hasratku yang kian meredup. Hingga sedekat itu aku ada di dalam pangkuanmu.





"Kau tahu, mustahil jika aku selemah ini, " kataku sambil terus kudengar hentakan kaki-kakinya yang senada di atas keringan-keringan daun kasar, "Bahkan sepertinya kau pun belum tahu jika aku punya sejuta permata yang bisa berubah menjadi sumber kekuatanku. Mungkin kau pun tidak lebih hebat daripada itu," sambungku lagi.

Aku terus terjaga di atas tangan-tangan kekarnya. Bibirnya kini melengkungkan senyum. Damai sekali.

"Tidak semua yang kau rasakan sama seperti yang kau tampakkan. Bodoh. Jalan pikirmu lebih tidak aku mengerti daripada cetakan angka-angka eksak yang rutin kugeluti setiap hari. Kau selalu saja ingin aku paham. Hey, aku ini bukan paranormalmu, tahu!" jawabnya lalu kemudian mendengus.

Selebihnya aku hanya tersenyum. Dia masih terlihat indah walau rautnya setengah kusut.

"Tampan.." kataku manis, "Kau tahu? aku ini perempuan. Sembilan per sepuluhku adalah perasaan. Satu per sepuluhnya barulah logika. Kau ingat?"

Matanya menyipit tanda berfikir,
"Dan sembilan per sepuluhku adalah logika ,lalu satu per sepuluhku adalah perasaan. Hmm..." ujarnya.

"Tidak ada yang keliru bukan? Semua sudah terancang dengan komposisi yang seimbang."

"Kau benar. Kalau begitu, berikanlah itu padaku jika suatu waktu aku sedang lengah."

Aku tersenyum lagi tanpa jawaban. "Tampan.."

**
Hingga Km ketujuh, anak-anak angin masih beriak dengan siulan khasnya. Geli yang kurasakan sampai menyentuh bagian daun telingaku. Sepanjang perjalanan, aku bersenandung pelan. Iramanya meloncat-loncat. Entah ia samakan suaraku dengan apa. Mungkin katak?

(sing)

"You do something to me.. That I can't explain .."

Tak lama setelah itu ,

"So would I be out of line, if I said.."

Kuangkat wajahku padanya. Aku mengerlingkan mata. Memberinya suatu kode agar bersama kami meneruskan kembali potongan lagu tersebut. Berdua.


"I miss you .."

**

Ilalang-ilalang pun ikut menari-nari sejak saat itu. Bulatan senja yang semakin dekat pada peraduannya buat langitku menjadi semakin hitam dan pekat. Saat itu pula aku melihat titik-titik cahaya kuning yang bertebaran dan terbang tanpa bebannya. Kunang-kunang mungil dengan fantasi akbar. Mereka lalu menari-nari menggantikan lincahnya ilalang-ilalang sore tadi. entah sampai berapa voltase daya yang mereka kerahkan untuk sinar total yang memesona itu. Yang kutahu, mereka datang untukku. Untuknya.

Masih terus ia berjalan dengan memangkuku. Sesekali tangannya merosot hilang kendali. Kemudian dengan usahanya ia mengangkatku kembali. Pun tanganku yang masih melingkar pada punggung lehernya. Dengan cahaya kunang-kunang yang serta merta mengiring, kami menjadi satu siluet yang sangat indah di sana. Meski gelap, tapi setidaknya hanya kami yang bersinar di sini. Di pandora kami. Candaku datar.

Sesaat kami terlarut dalam hening. Sesekali ia menunduk. Menghela beberapa hirupan nafas, lalu berucap, "I love you ,cantik. More than anything,"

Kurang lebih saat-saat seperti itulah yang bisa membuat waktu sejenak terhenti.

"so do I. Love you more than you know, tampan."

"See my princess," jawabnya lembut disambung seulas senyum.

Tiada yang lebih damai daripada menjadi bentukan siluet terindah pada suatu ruang malam yang ada. Sepanjang masa.

**

Perlahan langkah-langkah ini semakin menjauh. Aku merasakan desahan nafasnya yang kini memanas, detakan jantung di dadanya yang terdengar seperti genderang, dan tekukan-tekukan kakinya yang hampir tak tertahankan.

"Cantik, sebetulnya aku.."

"Kau kenapa?"

"Kau tahu? Hanya saja 53 kilogram untuk 11 kilometer ini buat segalaku sakit. Empat per lima tenagaku, sudah benar-benar habis kali ini,"katannya terengah-engah.

Perlahan akupun terlepas dari tubuhnya. Kembali aku di atas bebatuan abu yang berbongkah. Ia terdiam lemas, "Tuntun aku.." pintanya manja. Dan saat itulah kulihat sosoknya seperti seorang bocah lima tahun yang minta digiring ibunya. Aku terkekeh sebentar.

Dan untuk yang terakhir, kami berjalan bersama .Kini membentuk sketsa dua manusia yang terbenam dalam cerita di bawah atapnya sang malam.


*kuposting ini, kupublish, dan beranjak dari dudukanku. Bukan kemana, hanya akan pergi mencari cerita ini.
Read more...

Inspirasi Lain

Kau ,dan aku .Kita ini satu tumpuan.
Dengan rinduku yang berlumuran, dapatkah kau merasakan?
Ketika maaf sukar terucap, apakah kau tahu?
Kini aku kembali menjadi perempuan biasa yang hidup dengan peluk dekap sang duka,
yang di setiap kedipnya terdapat butiran air mata.
Aku tak pernah benar peduli waktu senjata mulai diarahkan.
Aku tak pernah benar peduli waktu umpanmu sebenarnya berhasil menjeratku.
Kita bicara dalam suara yang berbeda.
Di mana yang sejalan?
Aku bahkan tak pernah benar tahu apakah itu mulut ataukah hatimu yang sedang berucap.
"Hey, ini dingin sekali, bukan?"
Bahkan kau terlihat seperti tak peduli,
seperti tak mencoba memeriksa kemari.
Kau malah asyik dengan sekotak kesal, sebatang ragu dan seutas tali jeratmu.
Tidakkah kau bersedia menatapku di sini?
Tidakkah kau lihat, ada aku yang terduduk meronta menanti,
di sisi-sisi hatimu ..
Read more...

Friday, January 29

Random Memories

HAHAHA entah. Kenapa yah? Ermm..
Saya keingetan suasana lalu-lalu. Oh, mesjid agung waktu saya pesantren dulu pas kelas 7 SMP .Hahaha. Suasananya itu yang ..yah emang gakbisa diputer ulang sih. Enak banget yang cuma dateng telat, duduk-duduk, dengerin mp3 tanpa tau apa yang guru bahas. Pulang itu juga langsung maen ,yaaa ngisi waktu gitu juga kan ceritanya lagi puasa bulan ramadhan ;D

Di sana deh kayaknya saya mulai maen-maen ke rumahnya Annisa Resmana, ngumpul bareng Della, Uci, Inges juga ada. Dan kalo dipikir-pikir hal-hal yang kita lakuin itu sebenernya NOL banget yah gak ada untungnya HAHAHA apapun lah itu.

Yang jelas saya akhir-akhir ini sering mengkhayal balik lagi ke taun 2006 kek gitu hahaha yaaa emang di sana semuanya itu dimulai lah istilahnya. Kangen ngumpul-ngumpul sama temen-temen kuburan juga ih -,-

Apalagi yaaaa, emm kangen waktu jaman-jaman pengayaan yang emang suka bikin ngantuk apalagi kalau gurunya itu punya volume suara yang jauh dari minim *omg
But anyway, itu bisa ilang karena apa? karena SUASANA. Deuh sumpah kangen hawa-hawa akrab, keringet-keringet anak-anak yang abis pada olahraga hahaha gila lah parah udah mah capek lari-lari keliling-keliling alun-alun terus balik ke kelas dan posisi kelas saya itu kan BAGUS banget ya paling atas paling ujung. Rasanya pengen nyewa tukang gendong aja (woot)
Dan satu, adanya ALDINO oh My BELOVED GOD ,I MISS HIM TERRIBLY. Dia ada kaitan sodaraan juga sebenernya sama saya cuma gak sering ketemu gara-gara emang keluarganya itu yah gimana yaaaah yaaa gitulah pokoknya .Sayang banget sekarang juga udah jarang ketemu. Terakhir ketemu pas kapan ya lupa hahaha yang jelas dia itu MENGGENDUT dan itu bisa jadi senjata saya kalau sewaktu-waktu pernah dia ngatain, "Dena makin chubby deh ikh dasar si ndut.."
HAHAHA dinoooo dino, where are you now brotha?

Dan intinya saya pengen ke taun 2006 ,ngintip doang juga gak apa-apalah. Hahahaha. Banyak banget ya ampun DENA yang 'hidup' di situ. Dan hiruk pikuk orang-orang yang datang dan pergi. Dan berarti.
Read more...

Monday, January 25

It Was Suddenly

Gak tau lah. Ganjil. Dan saya sangat menyayangkan. Kenapa lagi-lagi air mata saya mesti terpancing buat keluar? oh, mr.mine.. mr.right.. mr.kind ;( Read more...

A to Z

"Got the time got a chance gonna make it.
Got my hands on your heart gonna take it.
All I know I can't fight this flame.
You could have a change of heart, if you would only change your mind.
Cause I'm crazy 'bout you baby, time after time
."


"He says everything I need to hear and it's like,
I couldn't ask for anything better.."

"He's charming and endearing, and I'm comfortable.."

"And I never knew I could feel that much,
and that's the way I loved you..
"

"There's a time and a place and a reason
And I know I got a love to believe in
All I know got to win this time.."


"I know I will falter I know I will cry
I know you'll be standing by my side
It's a long long journey
And I need to be close to you..
"

"Sometimes it feels no one understands
I don't even know why
I do the things I do
When pride builds me up till I can't see my soul
Will you break down these walls and pull me through.."

"But already I'm wasting away.
I know I'll see you again
Whether far or soon.
But I need you to know that I care,
And I miss you.."

"Even in my dreams it feels so right,
loving you..
You never see the way I look into your eyes
You never realize the love I feel inside
Pain and sorrow that haunted me ,
Cause words I’ve left unsaid to you..
"

I miss you in a heartbeat
'cause it ain't love, if it don't feel that way..

Read more...

Sunday, January 24

Bukan Cerita

Aku terpaku melihat awan yang menangis. Kedipannya yang silau. Suaranya yang serak .Sangat berat. Yang aku ingat, ia sempat berbisik ..


"Bersabarlah.. karena hidup tak menjanjikan kepastian padamu. Bersyukurlah.. karena hidup mau kau yang menerimanya.."

Tidak lebih daripada itu. Dan terus terngiang di otak kepalaku. Terngiang.
Read more...

Tuesday, January 19

I've Got A Shit

Kembali saya mau cerita -,-
Sedih atulah, pemirsa .Gak mau gini terus, engga. Saya bilang berkali-kali,
"sulit emang kalau buntut masih mengekor."
Saya nggak tau ini awalnya gimana dan bahkan sampai sekarang. Tapi kalau tengah-tengahnya kayak gini ,saya jadi heran sendiri juga. Apa saya terlalu banyak salah di lalu-lalu? Sama siapa? si A itu? si B itu? si C itu? hah?
Tuhaaaaaan, tolong. Tolong kalau ini emang gak guna dan memang menyita, tapi kenapa harus terus ada di benak saya, kenapa terus nempel kebayang-bayang di otak saya, dan rasanya itu GAK ENAK, SAKIT. Rasanya, rasanya itu, rasanya lelah saya kembali selalu diusik.
Anda pikir saya GAK TAU apa? Dan kalau boleh saya SOK TAU, saya bakalan bilang kalau Anda itu masih , dan masih selalu mencari-cari. Hal yang tolol saya kira. Hahahaha. Anda? Anda siapa? Oke, sebut saja saya idealis untuk sekarang. Saya tau ke 'pura-pura'an Anda, saya TAU. Ah tapi entah saya benar atau salah .Terlepas dari itu yang jelas saya merasa terganggu ,udah cukuplah mancing-mancing air mata saya. Well, saya gak pernah katakan dan bilang jelas pada Anda ini. Saya cuma mau dihargai. Oh apa saya pernah tidak menghargai Anda ini sebelumnya? Yang mungkin bikin semuanya berasa kayak gini sekarang. Saya gak bilang saya gak suka, Anda itu memang menyenangkan. Saya juga tertarik untuk berteman dekat. Bersaudara.

Saya sadar di sini saya emang gak bisa mengeksplor semuanya. Saya gak bisa bilang detail ini mengapa, itu siapa, ini bagaimana, itu apa. Tapi seenggaknya saya sedikit lega kalau udah numpahin beberapa dari hati saya. Balik ke Anda ini, Anda, Anda yang saya juga kenal kok saya tahu tapi ada beberapa yang memang bikin saya gak terlalu 'ngeh'. Tapi saya welcome ke siapa pun saya temenan juga noprob sama semua kalangan. Tapi entah saya yang egois atau saya yang cuma mandang di satu sudut sampai-sampai pandangan saya ke Anda ini tuh sedikit ,emmm yaaa sedikit melenceng mungkin istilahnya. Saya masih hargai siapa Anda ini.Dan memang tadinya saya tidak ingin mempermasalahkan dan membicarakan karena ini emang bukan masalah yang diharapkan. Saya kira semuanya bakal baik-baik aja selama saya tau saya sudah akan meraih bahagia dan Anda dalam proses merelakan. Saya kira Anda benar-benar teriak 'SUDAH' tapi yang saya lihat itu BELUM. Masih ada arsip-arsipnya di memori Anda. Saya mengerti ,melupakan dan mengikhlaskan itu hal-hal yang sungguh benar sulit, tapi coba saja Anda bilang dari awal .Gak perlu pura-pura dan menebar rasa gerah di hati saya seperti sekarang. Saya terusik. Dan saya benci ini.


Berhenti ngasih saya sesuatu-sesuatu yang TOLOL kayak gini. Nyita segala-galanya. Capek. ANDA .Saya bener-bener nggak ngerti jalan pikiran Anda ini, apa mungkin Anda memang terlalu hebat sampai saya pun sulit untuk masuk .Dan ikut ke jalan pikiran Anda itu. Wow, keren sekali rasanya punya otak unik. Jujur saya jealous lah (nangis) ..Demi ini semua saya emang bener-bener hujan air sambil ngetik ini , gak ketahan .
Bodo amet lah mau dibilang saya mellow, sosoan , bacot kek apa kek.
Orang yang saya tungguin mana lagi gak muncul-muncul. Tidur saya kira.

Ini nih yang saya gak ngerti. Saya sering nganggep orang-orang di sekitar saya itu 'gak tau saya, gak ngerti saya' .Apa iya? Mereka bisa marah loh kalo saya bilang kayak gitu. Ya jelas. Mungkin di sini, saya aja yang bodo karena belum apa-apa saya udah punya sugesti kayak gitu dan itu sangat tolol sampai bisa nyiksa diri sendiri. Saya sadar saya juga butuh kalian, sahabat saya. Saya bakal cerita pasti kalau udah semua baik* aja. Kenapa? Dari saya kecil saya gak biasa dan gak pernah diajak sharing sama orang tua. Gak pernah banget sih gak mungkin juga, mungkin kurang komunikasih mendalam. Curhat atau apa gitu namanya. Dan ini tidak. Sampai bertahun-tahun saya hidup, cuma cerita lewat nulis , nulis, dan nulis di buku-buku apa kek yang saya punya. Dan itu semua hanya saya sendiri yang ngerasain, sampai pernah saya bermasalah dan ketika masalah itu selesai pun karena saya sendiri. Gak ada campur siapa pun. Itu yang bikin saya mikir kalau saya itu bisa dengan sendirinya saya. Saya gak perlu ngerepotin orang-orang sama cerita-cerita 'malang' saya. Saya kira saya hanya perlu berbagi kesenangan saja dengan orang-orang terdekat saya. Saya gak perlu nangis-nangis karena curhat pada mereka. Saya hanya perlu senyum, tertawa untuk mereka.
Saya sendiri bakal ngerasa aneh kalau aja saya tiba* berubah jadi orang yang, dikit* curhat, dikit* cerita, dikit* nangis. Rasanya bukan saya.

Dan sekarang saya sadar saya emang butuh. Tapi gimana cara saya bilang ,saya gak tau. Saya takut , saya ngerasa childish , saya ngerasa salah karena emang saya udah mikirin hal-hal yang emang seharusnya gak dipikirin. Karena itu semua udah gak layak dan betapa bodoh kalau saya ingat-ingat kembali. Kenapa sih Anda itu terkadang terlihat menyebalkan?

Well, Anda pernah jadi hari-harinya. Pernah jadi bagian indahnya. Dan saya tau. Tapi saya merasa terusik .Itu saja.
Read more...

Monday, January 4

EMANG GAK PENTING!

Apalagi sih kerjaan bodoh saya akhir-akhir ini? Udah liburan serasa gak liburan, malah jadi online terus yang ada dan FACEBOOK isinya malah SAMPAH SEMUA. Bikin semuanyaaaa aja JATOH ~

(take a breath)
okaaaay. okay. getting slow.. and sweet sit like everyhting is just seems allright.

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah susaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah tauuu!

(take a breath again)
hemm.. okay okay, sorry.

demensyiiit ooomaaaaai-GOD -,- get me out of here, please ...
I beg You.


Yaaayaaayaaa ,I'm kinda like stupid. Okay ,I'm.
Read more...

Little Bit 'Dejected'

Tapi hanya senandung sunyi yang kudengar,
karena apapun bisik angin semilir aku tak pernah benar-benar mengerti.
Tapi ada tanda yang semestinya terbaca,
karena ada kehidupan di mana kita masih perlu jembatan menuju takdir.
Dan aku, kini merasa rumit. Rumit sekali.
Seperti tersesat. Tapi tak ada yang mencari.
Sampai aku terpaku sendiri. Terjebak.
Kuputar lagu dengan volume yang sangat tinggi. Agar rasanya seperti mereka sedang mencaciku. Dan aku perlu suara yang lebih keras lagi.

Tuhan ,Engkau yang lebih tau .. Read more...