Biarkan nafas merajaiku saat ini. Biarkan miliaran oksigennya melintas pada kerongkonganku hingga mereka temukan sebuah katup serambi yang menanti. Lalu bekerjalah mereka seperti sedia kala. Hingga sisa-sisa tak berarti mereka naikkan kembali seperti dipantulkan. Dan untuk aku hembuskan, ketika aku ada dalam ketiadaanmu, dan ketika kau ada dalam ketiadaanku. Kali ini damai. Atmosfirnya telah bersedia menghamba padaku. Aku berdiri dengan berdegup dada, dengan sedikit tertatih. Dan bila kukatakan bahwa di sini, kaulah yang akan selalu bertahta. Mungkinkah akan percaya?
Wednesday, March 3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment