Sunday, July 24

The Old Me

















"Sometimes I miss my childhood. I wanna have those eyes as innocent as it. Again"
Read more...

Close The Eyes & Ears

Resiko. Ya, seperti kerikil yang menempel di kedua telapak kakiku. Ke mana pun aku melangkah, di situ butiran kerikilku ada. Resikoku.
Bukan aku kelewat tolol. Aku tahu, bahkan melebihi apa yang kau tahu. Apa salahnya dengan seseorang yang mencoba menghargai perasaan orang lain?
Kukira benar, kalian memang tidak betul-betul mengenal. Terima kasih.
Kukira benar, kalian memang tidak sepenuhnya percaya. Terima kasih.
Aku terdesak untuk berkata yang sebetulnya. Dan, tidak ada sedikitpun kesalahan yang aku katakan. Aku hidup untuk berperilaku, aku hidup bukan diatur oleh tangan-tangan manusia. Pada dasarnya, aku hanya mau melakukan apa yang aku inginkan. Dan selalu, ini semua nggak sinkron dengan mata dan mulut mereka. Ya. Resiko.
Terima Kasih untuk segala apresiasi. Aku cukup mengetahui apa yang mulut dan mata kalian bicarakan :)
Berulang kali aku sendiri berpikir bagaimana cara untuk mencuci penilaian kalian terhadapku. Tapi aku pikir kembali, akan sia-sia saja.
Kembalikan ke dasar.. Aku hidup bukan diatur oleh tangan-tangan orang lain. Dan benarlah, aku harus tetap berdiri dengan kedua kaki dan kepala tegak. Aku selalu percaya bahwa waktu akan selalu menyembuhkan dan mengungkapkan. Segalanya.

Hatiku mengalami kebekuan sejauh ini. Entah karena apa. Aku hanya berjalan semau kakiku. Aku berkata semau bibirku. Barangkali ini indikasi dari kerinduanku yang berlebih. Sebetulnya aku tidak cukup sanggup untuk selalu menahan. Hanya saja, selalu ada palu yang mengetuk hatiku ketika suatu waktu aku ada pada lututku dan bersimpuh ingin menyerah untuk ini. Barangkali aku gila..
Karena betul, aku kehilangan hal-hal normalku.
Read more...